Not seeing a Scroll to Top Button? Go to our FAQ page for more info. [Biology] Sistem Kekebalan Tubuh | -

My Imaginations

-
Follow Me

[Biology] Sistem Kekebalan Tubuh



By  Galeh Fatma Eko Ardiansa     Mei 27, 2014     
Komponen-komponen Sistem Kekebalan Tubuh
Bagian paling nyata dari sistem kekebalan tubuh yang dapat kita dilihat diantaranya adalah kulit. Kulit adalah bagian penting dari sistem ini sebab ia merupakan batas terdepan antara germ dengan tubuh anda. Bagian kulit anda bertugas sebagai penghalang sebagaimana kita menggunakan kemasan plastik untuk melindungi makanan. Lapisan epidermis kulit mengandung sel khusus yang disebut sel Langerhans yang penting sebab ia adalah komponen yang memberikan peringatan dini. Kulit juga mengeluarkan zat antibakteri dan zat ini yang menyebabkan bakteri dan spora yang menempel di kulit kita cepat mati.
Hidung, mulut dan mata kita juga merupakan pintu masuk bagi germ. Air mata dan lendir (cairan ingus, Red.) yang mengandung enzim lysozyme memecahkan didnding sel bakteri. Ludah juga berperan sebagai antibakteri.
Dalam tubuh kita, germ berhadapan dengan sistem kekebalan tubuh dalam beberapa tingkatan. Komponen-komponen utama sistem kekebalan tubuh kita yakni :
Thymus : ia ada dalam dada, diantara tulang dada dan jantung. Ia bertanggung jawab membuat T-cell, dan penting bagi bayi yang baru lahir (tanpanya, bayi bisa kolaps dan mati).
Spleen : bertugas menyaring darah untuk mencari sel-sel penyusup dan sel-sel darah merah yang sudah tua dan perlu diganti. Jika seseorang kehilangan ini maka ia akan lebih sering sakit daripada orang yang memilikinya.
Bone marrow : bertugas membentuk sel-sel darah, baik darah merah maupun darah putih.
Sel darah putih : merupakan bagian terpenting dari sistem kekebalan tubuh kita. Sel darah putih sebenarnya merupakan kumpulan sel-sel berbeda yang bekerja sama untuk menghancurkan bakteri dan virus. Ada beberapa jenis, nama dan klasifikasi berda yang bekerja dalam tubuh kita : leukosit, limposit, monosit, granulosit, B-cells, sel plasma, T-cells, pembantu T-cells, pembunuh T-cells, supresor T-cells, sel-sel pembunuh alami, neutrofil, eosinofil, basofil, fagosit dan macrophages.
Antibodi : diproduksi sel darah putih, berbentuk Y yang merespon antigen khusus (bakteri, virus atau racun). Ketika suatu antibodi menempel di dinding sel suatu virus atau bakteri maka pergerakan virus dan bakteri tersebut akan dapat dimatikan.
Antibodi terdiri dari 5 kelompok :
  • Immunoglobulin A (IgA)
  • Immunoglobulin D (IgD)
  • Immunoglobulin E (IgE)
  • Immunoglobulin G (IgG)
  • Immunoglobulin M (IgM)

TAMBAHAN
Kemampuan sistem imun dalam memberikan respon pada penyakit tergantung pada interaksi yang komplek antara komponen sistem imun dan antigen yang merupakan agen- agen patogen atau agen penyebab penyakit. Antigen merupakan bahan-bahan asing yang masuk ke dalam tubuh. Jaringan dan organ yang berperan dalam sistem imun berada di bagian seluruh tubuh. Pada manusia dan mamalia lain, organ-organ pusat sistem imun adalah sumsum tulang.
Sumsum tulang yang ada dalam tulang mengandung sel- sel batang yang menghasilkan atau memproduksi sel-sel darah, salah satunya adalah sel darah putih. Masih ingatkah kamu macam-macam sel darah putih? Sel darah putih yang memiliki peranan utama dalam sistem imunitas atau kekebalan tubuh adalah limfosit yang akan berkembang menjadi makrofag. Perkembangan limfosit menjadi makrofag dilakukan oleh monosit.

1. Makrofag
Makrofag menjalankan fungsinya sebagai sistem imun dengan melakukan fagositosis terhadap bahan-bahan asing atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Proses fagositosis terjadi dengan cara mengelilingi, kemudian memakan dan menghancurkan antigen tersebut, proses ini merupakan bagian dari reaksi peradangan. Makrofag juga mempunyai peran yang penting dalam imun adaptif, dalam hal ini makrofag akan mengambil antigen dan mengantarkannya untuk dihancurkan oleh komponen-komponen imun lain dalam sistem imun adaptif.

2. Limfosit
Apabila dilihat di bawah mikroskop, maka akan tampak bahwa limfosit mempunyai bentuk yang sama, tetapi memiliki fungsi yang berbeda-beda. Limfosit dapat dibagi menjadi dua macam,yaitu limfosit B dan limfosit T. Kehidupan limfosit T dimulai di dalam sumsum tulang, dan segera menuju ke timus untuk berdiferensiasi lebih lanjut dan siap menjalankan fungsinya. Limfosit B diproduksi dan dewasa di dalam sumsum tulang, namun aktif menjalankan peran sebagai imunitas bila sudah meninggalkan sumsum tulang.
Sistem imun memiliki tugas utama, salah satunya adalah membentuk pertahanan terhadap benda-benda asing (antigen) yang masuk ke dalam tubuh. Sumsum tulang dan timus secara umum berperan untuk sistem pertahanan. Sebelum menjalankan fungsinya, limfosit B maupun limfosit T keluar dari sumsum tulang dan timus berada di jaringan-jaringan tubuh, seperti limpa, kelenjar limfa dan tonsil. Apabila ada antigen, misalnya bakteri yang berada pada jaringan, maka oleh cairan limfa dibawa ke kelenjar limfa. Di kelenjar ini, bakteri akan dihancurkan oleh makrofag melalui suatu proses yang puncaknya terjadi respon imun humoral atau respon diperantarai sel, atau kedua-duanya.
Respon imun sel dilakukan oleh limfosit T. Jika limfosit T kebal terhadap suatu antigen tertentu, dan menjumpai antigen itu kembali maka limfosit T akan mempersiapkan sel-sel lain, misalnya makrofag untuk bertindak. Peranan limfosit B adalah memproduksi antibodi. Dalam respon humoral yang dilakukan limfosit B memerlukan bantuan limfosit T juga. Dengan limfosit T memungkinkan limfosit B yang spesifik bagi suatu antigen, untuk memperbanyak diri dan berkembang menjadi sel-sel plasma. Sel-sel plasma inilah yang mensekresikan antibodi.

3. Reseptor Antigen
Salah satu karakteristik imunitas adaptasi adalah kekhususan spesifikasi. Spesifikasi, artinya setiap zat anti yang dihasilkan oleh tubuh hanya mampu untuk melawan antigen tertentu. Di antara respon tersebut adalah menyesuaikan tipe yang spesifik dari antigen. Limfosit akan memproduksi reseptor antigen, yang memiliki struktur yang spesifik untuk mengikuti dan sesuai dengan struktur antigen seperti kunci dan gemboknya. Limfosit dapat membuat berjuta-juta macam reseptor antigen.

4. Sel Pengenal Antigen
Saat antigen memasuki tubuh, ada suatu molekul transpor yang bertugas mengenali antigen tersebut untuk limfosit T. Molekul transpor tersebut adalah Major Histocompatability
(MHC) dikenal dengan molekul MHC. Molekul MHC kelas 1 berfungsi sebagai pengenal antigen untuk sel T pembunuh, dan molekul MHC kelas II sebagai pengenal antigen untuk sel T pembantu.
Pengenalan terhadap benda asing merupakan ciri khas yang dimiliki sistem imunitas dalam tubuh. Tubuh mampu membedakan kuman tertentu sehingga respons kebal yang dihasilkan juga berbeda. Misalnya, tubuh mampu membedakan kuman campak dan cacar. Hal ini, menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh mempunyai daya ingat terhadap benda asing atau antigen yang menyerang tubuh. Sel tubuh yang memiliki kemampuan untuk mengingat benda asing yang pernah menginfeksinya disebut sel memori.

About Galeh Fatma Eko Ardiansa

If you can dream it, you can do it | Genius is one percent inspiration and ninety-nine percent perspiration | If you don’t make mistakes, you’re not working on hard enough problems | The best and most beautiful things in the world cannot be seen or even touched - they must be felt with the heart | I can't change the direction of the wind, but I can adjust my sails to always reach my destination.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Advertisement

Disqus Shortname