Not seeing a Scroll to Top Button? Go to our FAQ page for more info. [Computer Networking] Enkapsulasi dan Dekapsulasi data Jaringan Komputer | -

My Imaginations

-
Follow Me

[Computer Networking] Enkapsulasi dan Dekapsulasi data Jaringan Komputer



By  Galeh Fatma Eko Ardiansa     November 13, 2014     
Enkapsulasi dan Dekapsulasi Data
Enkapsulasi adalah suatu proses untuk menyembunyikan atau memproteksi suatu
proses dari kemungkinan interferensi atau penyalahgunaan dari luar sistem sekaligus
menyederhanakan penggunaan sistem itu sendiri, juga membuat satu jenis paket data
jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang
berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada
layer yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol
tersebut. Akses ke internal sistem diatur sedemikian rupa melalui seperangkat interface.
Dengan enkapsulasi data menjadi memiliki identitas. Contoh sederhana proses
enkapsulasi dalam proses pengiriman surat, jika sebuah surat akan dikirim namun tanpa
adanya amplop, alamat dan perangko. Surat tersebut hendaknya memiliki identitas agar
dapat sampai ke tujuan, jika tidak memiliki identitas maka surat tersebut tidak akan
dapat sampai ke tujuan. Amplop dengan alamat dan perangko sama dengan enkapsulasi
pada data.
Proses enkapsulasi data:
1. Awalnya data dibuat, ketika memulai proses pengiriman, data turun melalui
Application layer (layer 7) yang bertanggung jawab dalam pertukaran informasi
dari komputer ke jaringan, pada dasarnya layer ini merupakan interface antara
jaringan dengan aplikasi yang digunakan user. Dapat juga disebut bahwa layer ini
berfungsi untuk mendefinisikan request dari user. Kemudian data diteruskan ke
layer Presentation (layer 6), yang mana layer ini bertanggung jawab dalam
menentukan apakah ia perlu untuk melakukan enkripsi terhadap request ini
ataupun ke bentuk lain dari translasi data. Jika proses sudah lengkap, selanjutnya
ditambahkan informasi yang diperlukan. Lalu di lanjutkan ke Session layer (layer 5)
yang mana layer ini akan memeriksa apakah aplikasi meminta suatu informasi dan
memverifikasi layanan yang diminta itu pada server. Setiap informasi yang akan
dilewatkan akan ditambahkan header setiap turun 1 layer. Namun, pada
pemrosesan layer 5, 6 dan 7 terkadang tidak diperlukan adanya header. Ini
dikarena-kan tidak ada informasi baru yang perlu diproses.
2. Sampailah data di Transport layer (layer 4), memastikan bahwa ia mempunyai
suatu koneksi yang sudah tepat dengan server dan memulai proses dengan
mengubah informasi itu ke bentuk segment. Pengecekan error dan penggabungan
data yang berasal dari aplikasi yang sama dilakukan di layer transport ini serta
keutuhan data di jamin pula di sini. Terbentuk L4PDU dari proses ini.
3. Selanjutnya segment tersebut diteruskan ke Network layer (layer 3), disini diterima
segment-segment tadi dan ditambahkan alamat network untuk station yang merequest dan alamat network untuk server yang di-request. Segment-segment
tersebut akan diubah menjadi packet-packet, Kemudian layer Network membuat
header Network, dimana didalamnya terdapat juga alamat layer Network, dan
ditempatkan L4PDU dibaliknya, dan terbentuklah L3PDU.
4. Kemudian packet-packet tadi dilewatkan ke layer Data Link (layer 2) dan paketpaket tadi diatur dan kemudian akan dibungkus lagi ke dalam individual frame,
salah satu contoh dalam proses ini adalah memberikan alamat MAC tujuan dan
MAC address sumber yang kemudian informasi tersebut digunakan untuk
membuat trailer. Dikarenakan suatu paket dapat dikirimkan melalui banyak sekali
perangkat dan router, disinilah peran MAC Address dalam mengirimkan paket
antara satu router dan router lainnya. Kemudian akan ditransmisikan ke media.
Seluruh informasi yang ditambahkan oleh tiap layer sebelumnya (sebagai suatu
actual file request) harus sesuai ke dalam ukuran 46-1500 byte data field pada
frame ethernet. Data link layer bertanggung jawab untuk mengirimkan frame
menurut topologi yang digunakan. Terbentuklah L2PDU pada proses ini.
5. Terakhir, sampailah data di layer Physical (layer 1), informasi akan dibawa dari
source menuju destination. Karena Physical layer tidak mengenal frame, ia akan
melewatkan informasi itu ke bentuk bit. Tidak terjadi penambahan header pada
layer ini. Layer Physical ini berhubungan dengan perangkat keras. Akhirnya bit-bit
tersebut nantinya akan disinkronisasi dan kemudian diubah menjadi sinyal listrik
yang berupa tinggi rendahnya tegangan dan selanjutnya ditransmisikan melalui
media. Misalnya dari kabel ke tujuan, hal ini sesuai dengan karakteristik lapisan
Physical layer yang menentukan rangkaian kejadian dimana arus bit berpindah
melalui medium fisik.
Pada tiap layer terdapat LxPDU (Layer N Protocol Data Unit), dimana merupakan
bentuk dari byte pada header-trailer pada data. PDU merupakan proses-proses pada
setiap layer dari model OSI. Pada tiap-tiap layer juga terbentuk bentukan baru, pada
layer 2 PDU termasuk header dan trailer disebut bentukan frame. Pada layer 3 disebut
paket (packet). Sedangkan pada layer 4 disebut segmen (segment). Setelah dilakukan
proses enkapsulasi, lalu dikirimkan ke server dan server akan melakukan proses tadi
secara terbalik, yaitu dari Physical layer ke Application layer, proses ini disebut
dekapsulasi. Jika pada enkapsulasi dilakukan pembungkusan, maka pada de-enkapsulasi
akan melakukan pembukaan dari bungkus-bungkus tadi melalui layer-layer nya.
Proses Dekapsulasi merupakan kebalikan dari proses Enkapsulasi. Proses Enkapsulasi
merupakan proses pembungkusan data sedangkan Dekapsulasi merupakan proses
pembukaan bungkus. Prosesnya pun terbalik dari proses Enkapsulasi. Proses Enkapsulasi
bermula dari layer yang paling atas (Application Layer) hingga layer yang paling bawah
(Physical Layer) sedangkan proses Dekapsulasi bermula dari layer yang paling bawah
(Physical Layer) menuju layer yang paling atas (Application Layer).
Model TCP/IP Layer
Tidak seperti model OSI, model TCP/IP bukan internasional standard dan definisinya
dapat berbeda-beda. Namun demikian, sering dipakai sebagai model praktis untuk
mengerti dan mencari kesalahan dalam jaringan internet. Mayoritas internet memakai
TCP/IP, dan oleh sebab itu kita dapat membuat beberapa asumsi tentang jaringanjaringan yang lebih mudah untuk mengerti. Model TCP/IP dari jaringan digambarkan
dalam empat lapisan berikut:
Layer Nama Layer Keterangan
4 Application Merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP
yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang
dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak
protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya
aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan
3 Transport Mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman
data antara end to end host secara handal. Lapisan ini
menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi
penerima adalah sama dengan informasi yang
dikirimkan pada pengirim.
2 Internet Mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi
antara dua pihak yang berada pada jaringan yang
berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan
Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan
ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin
agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan
tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan
ini memiliki peranan penting terutama dalam
mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah
luas (worldwide Internet).
1 Network Access Mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer
pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frameframe data pada media fisik yang digunakan secara
handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk
deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang
ditransmisikan.
Tabel 1.2 TCP/IP Layer
Dari sisi model OSI, lapisan kelima hingga ketujuh tergabung menjadi lapisan paling
atas (lapisan aplikasi). Sementara empat lapisan yang pertama di kedua model identik.
Banyak teknisi jaringan berfikir bahwa segalanya di atas lapisan empat "hanya data"
yang berubah-ubah dari aplikasi ke aplikasi. Karena ketiga lapisan pertama interoperable
di antara seluruh pembuat peralatan, dan lapisan keempat bekerja di antara semua
mesin yang memakai TCP/IP, dan semua di atas lapisan keempat cenderung untuk
digunakan di aplikasi yang spesifik, hal ini menyederhanakan model yang bekerja pada
saat membuat dan mencari permasalahan di jaringan TCP/IP.

About Galeh Fatma Eko Ardiansa

If you can dream it, you can do it | Genius is one percent inspiration and ninety-nine percent perspiration | If you don’t make mistakes, you’re not working on hard enough problems | The best and most beautiful things in the world cannot be seen or even touched - they must be felt with the heart | I can't change the direction of the wind, but I can adjust my sails to always reach my destination.

3 komentar:


Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Advertisement

Disqus Shortname